Senin, 12 Januari 2015

Usaha Pembibitan dan Pembesaran Ikan Lele Santarie


" USAHA PEMBIBITAN DAN PEMBESARAN LELE SANTARIE"




 Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Bisnis budidaya ikan lele dan konsumsi sekarang mulai banyak digemari karena semakin banyak orang yang terjun dalam bisnis pembesaran lele, sehingga kebutuhan akan bibit lele lemakin hari semakin besar. Usaha pembenihan juga bisa dilakukan sepanjang tahun karena lele dapat memijah sepanjang tahun. Dalam pembenihan lele bisa menggunakan teknik alami maupun teknik buatan (penyuntikan).
Melalui blog ini kami akan memperkenalkan usaha kami yang telah berdiri sejak tahun 2005, lokasinya terletak di Kelurahan Bontomate'ne, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, SUL-SEL. Pembibitan dan pembesaran lele yang dimilki oleh Bapak Abd. Hafid ini menghasilkan bibit dengan kualitas yang baik karena berasal dari induk lele yang berkualitas baik pula disamping proses pembibitan yang dilakukan secara Intensif.

Berikut cara pembenihan ikan lele secara sederhana :
1.    Pemilihan Indukan Ikan Lele
calon-calon indukan harus cukup umur dan ukuran, pilih indukan-indukan yang terlihat bugar, bebas penyakit dan bentuk tubuh yang bagus untuk proses pemijahan. Indukan yang akan dipijahkan sebaiknya dipelihara dalam kolam khusus. Pisahkan antara jantan dan betina agar tidak terjadi pembuahan diluar rencana.
Tempatkan pada Kolam khusus yang berfungsi untuk memelihara calon induk sampai siap matang. Berikan pakan dengan mutu baik untuk mempercepat kematangan. Jumlah pakan yang harus diberikan pada calon induk setidaknya 3-5% dari bobot tubuhnya setiap hari dan diberikan dengan frekuensi 3-5 kali sehari. Kepadatan kolam untuk pemeliharan indukan ini tidak boleh lebih dari 6 ekor per m2. Dari kolam ini indukan lele yang memenuhi kriteria matang gonad, diambil untuk dipijahkan.

Indukan betina yang telah matang gonad memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·        Bagian perut membesar ke arah anus, apabila diraba tersa lembek
·        Apabila diurut akan keluar telur berwarna hijau tua
·        Alat kelamin berwarna kemerahan dan terlihat membengkak
·        Warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan
·        Gerakannya lambat

Sedangkan untuk indukan jantan untuk pembenihan ikan lele hendaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·        Tubuhnya ramping
·        Alat kelaminnya memerah
·        Warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan
·        Gerakannya lincah

2.     Teknik pemijahan ikan lele
Pemijahan atau mengawinkan ikan untuk pembenihan ikan lele bisa dilakukan dengan berbagai metode, baik yang alami atau intensif. Pemijahan alami yaitu perkawinan yang tidak memerlukan campur tangan manusia dalam proses pembuahan sel telur dengan sperma. Sedangkan pemijahan intensif merupakan proses perkawinan yang memerlukan intervensi manusia dalam proses pembuahannya. Terdapat beberapa cara populer yang biasa dipakai untuk memijahkan ikan lele secara intensif, yaitu:
a.     Penyuntikan hipofisa
b.     Penyuntikan hormon buatan
c.      Pembuahan in vitro (dalam tabung)

3.     Pemeliharaan larva

Dari proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi dengan aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada kisaran 28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih pada larva yang menyebabkan kematian massal.
Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1oC. Banyak larva yang tidak mentolerir suhu yang berubah-ubah.
Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoroan dan sisa pakan dengan spons. Kotoran dan sisa pakan bisa menimbulkan gas amonia yang bisa memicu kematian larva.
Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan hingga 3-4 hari. Setelah persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat hingga halus dan campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor larva.
Setelah larva berumur satu minggu, berikan pakan berpa cacing sutera (Tubifex sp.). Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan perawatan, karena bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam. Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk.
Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm. Setelah itu, larva bisa dikatakan telah menjadi benih ikan dan siap diberi pelet yang berbentuk tepung.

4.     Pendederan benih

Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke tempat pembesaran sementara. Proses pendederan merupakan salah satu tahapan penting dalam pembenihan ikan lele. Tempat pendederan biasanya berupa kolam kecil dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini diperlukan karena benih ikan masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem. Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam budidaya yang lebih luas.

5.     Panen pembenihan ikan lele

Pembenihan ikan lele memakan waktu 8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap panen berkisar 5-7 cm. Cara pemanenan dilakukan dengan mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan berkumpul pada titik yang dalam atau saluran kemalir. Kemudian ambil ikan dengan jaring yang halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati, karena benih tersebut masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam yang sama agar ikan tidak mengalami stres.
Hal terakhir namun penting dalam pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan pembeli bagi benih yang sudah siap panen. Karena apabila waktu panen terlambat karena benih belum ada pembelinya, peternak harus menanggung biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin lama panen tertunda akan semakin tipis marjin yang akan diterima peternak.