" USAHA PEMBIBITAN DAN PEMBESARAN LELE SANTARIE"
Budidaya lele adalah salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Betapa tidak permintaan pasar akan ketersediaan ikan lele semakin besar dari tahun ke tahun. Dalam hal ini ikan lele yang paling mudah dibudidayakan adalah ikan lele dumbo. Selain memiliki tekstur daging yang renyah sehingga diminati banyak orang, ikan lele dumbo juga merupakan jenis lele yang cepat besar, dan dalam perawatannya juga sangat mudah dilakukan.
Bisnis budidaya ikan lele dan konsumsi sekarang mulai
banyak digemari karena semakin banyak orang yang terjun dalam bisnis
pembesaran lele, sehingga kebutuhan akan bibit lele lemakin hari semakin besar.
Usaha pembenihan juga bisa dilakukan sepanjang tahun karena lele dapat memijah
sepanjang tahun. Dalam pembenihan lele bisa menggunakan teknik alami maupun
teknik buatan (penyuntikan).
Melalui blog ini kami akan memperkenalkan usaha kami
yang telah berdiri sejak tahun 2005, lokasinya terletak di
Kelurahan Bontomate'ne, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep, SUL-SEL.
Pembibitan dan pembesaran lele yang dimilki oleh Bapak Abd. Hafid ini menghasilkan
bibit dengan kualitas yang baik karena berasal dari induk lele yang berkualitas
baik pula disamping proses pembibitan yang dilakukan secara Intensif.
Berikut cara
pembenihan ikan lele secara sederhana :
1. Pemilihan
Indukan Ikan Lele
calon-calon indukan harus cukup umur dan ukuran,
pilih indukan-indukan yang terlihat bugar, bebas penyakit dan bentuk tubuh yang
bagus untuk proses pemijahan. Indukan yang akan dipijahkan sebaiknya dipelihara
dalam kolam khusus. Pisahkan antara jantan dan betina agar tidak terjadi
pembuahan diluar rencana.
Tempatkan pada Kolam khusus yang berfungsi untuk
memelihara calon induk sampai siap matang. Berikan pakan dengan mutu baik untuk
mempercepat kematangan. Jumlah pakan yang harus diberikan pada calon induk
setidaknya 3-5% dari bobot tubuhnya setiap hari dan diberikan dengan frekuensi
3-5 kali sehari. Kepadatan kolam untuk pemeliharan indukan ini tidak boleh
lebih dari 6 ekor per m2. Dari kolam ini indukan lele yang memenuhi
kriteria matang gonad, diambil untuk dipijahkan.
Indukan betina yang telah matang
gonad memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Bagian perut membesar ke arah anus, apabila diraba
tersa lembek
·
Apabila diurut akan keluar telur berwarna hijau tua
·
Alat kelamin berwarna kemerahan dan terlihat
membengkak
·
Warna tubuh berubah menjadi coklat kemerahan
·
Gerakannya lambat
Sedangkan untuk indukan jantan untuk pembenihan ikan lele hendaknya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·
Tubuhnya ramping
·
Alat kelaminnya memerah
·
Warna tubuh akan terlihat coklat kemerahan
·
Gerakannya lincah
2.
Teknik pemijahan ikan lele
Pemijahan atau
mengawinkan ikan untuk pembenihan ikan lele bisa dilakukan dengan berbagai
metode, baik yang alami atau intensif. Pemijahan alami yaitu perkawinan yang
tidak memerlukan campur tangan manusia dalam proses pembuahan sel telur dengan
sperma. Sedangkan pemijahan intensif merupakan proses perkawinan yang
memerlukan intervensi manusia dalam proses pembuahannya. Terdapat beberapa cara
populer yang biasa dipakai untuk memijahkan ikan lele secara intensif, yaitu:
a.
Penyuntikan hipofisa
b. Penyuntikan
hormon buatan
c. Pembuahan in
vitro (dalam tabung)
3.
Pemeliharaan larva
Dari proses pemijahan akan
dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam tahap pembenihan ikan lele
selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air kolam untuk
pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi dengan aerotor untuk
menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada kisaran 28-29oC.
Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih pada
larva yang menyebabkan kematian massal.
Apabila terjadi perubahan suhu,
usahakan tidak terjadi secara ekstrim. Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak
berfluktuasi lebih dari 1oC. Banyak larva yang tidak mentolerir suhu
yang berubah-ubah.
Hal penting lainnya adalah menjaga
kebersihan kolam. Bersihkan kolam dari kotoroan dan sisa pakan dengan spons.
Kotoran dan sisa pakan bisa menimbulkan gas amonia yang bisa memicu kematian
larva.
Larva masih membawa persediaan
makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu diberi pakan hingga 3-4 hari. Setelah
persediaan makanannya habis, larva harus segera diberi pakan. Pakan bisa berupa
kuning telur yang telah direbus. Ambil bagian kuningnya, lumat hingga halus dan
campurkan dengan 1 liter air bersih. Larutan tersebut cukup untuk 100.000 ekor
larva.
Setelah larva berumur satu minggu,
berikan pakan berpa cacing sutera (Tubifex sp.).
Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai benih ikan yang baru tumbuh. Pakan
berupa cacing ini meringankan perawatan, karena bisa hidup dalam air dan tidak
mengotori kolam. Sehingga meminimalkan resiko keracunan akibat sisa pakan yang
membusuk.
Cacing sutera diberikan hingga
larva berumur 3 minggu atau berukuran 1-2 cm. Setelah itu, larva bisa dikatakan
telah menjadi benih ikan dan siap diberi pelet yang berbentuk tepung.
4.
Pendederan benih
Pendederan adalah suatu tahapan
untuk melepas benih ikan ke tempat pembesaran sementara. Proses pendederan
merupakan salah satu tahapan penting dalam pembenihan ikan lele. Tempat
pendederan biasanya berupa kolam kecil dengan pengaturan lingkungan yang ketat.
Tahapan ini diperlukan karena benih ikan masih rentan terhadap serangan hama,
penyakit dan perubahan lingkungan yang ekstrem. Benih ikan didederkan hingga
siap untuk ditebar di kolam budidaya yang lebih luas.
5.
Panen pembenihan ikan lele
Pembenihan ikan lele memakan waktu
8-9 minggu sejak benih menetas. Ukuran benih lele siap panen berkisar 5-7 cm.
Cara pemanenan dilakukan dengan mengeringkan air kolam pelan-pelan hinga ikan
berkumpul pada titik yang dalam atau saluran kemalir. Kemudian ambil ikan
dengan jaring yang halus. Lakukan pengambilan ikan dengan hati-hati,
karena benih tersebut masih rentan apabila mengalami luka pada permukaan
tubuhnya. Tampung benih ikan dalam wadah yang telah diisi dengan air dari kolam
yang sama agar ikan tidak mengalami stres.
Hal terakhir namun penting dalam
pembenihan ikan lele, adalah menyiapkan pembeli bagi benih yang sudah siap
panen. Karena apabila waktu panen terlambat karena benih belum ada pembelinya,
peternak harus menanggung biaya pemeliharaan ekstra. Pada ujungnya, semakin
lama panen tertunda akan semakin tipis marjin yang akan diterima peternak.
saya berencana ingin membudidayakan ikan lele dengan kualitas bagus, tetapi belum banyak tau ttg membudidayakannya..
BalasHapusmenurut gan jenis ikan lele apa yg baik untuk di budidayakan?
Ternyata lokasi budidayanya dekat, kenapa saya ketinggalan berita. Boleh berkunjung ketempat bapak???
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus